Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 06 Maret 2013

pendidikan broadcasting


Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll

Peripheral Penayangan Televisi

1. Switcher, yaitu berfungsi untuk mengendalikan, mengontrol, tayangan ketika berlangsungnya acara siaran langsung (live).
2. DVD Record, yaitu berfungsi untuk merekam tayangan atau acara live, agar bisa ditayangkan kembali.
3. Mixer, yaitu berfungsi sebagai pengolah atau pencampur suara agar menghasilkan suara yang lebih berkualitas.
4. Televisi, yaitu berfungsi untuk melihat gambar dari kamera dan untuk melihat penayangan televisi lain.
5. Telepon, yaitu berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan pemirsa.
6. Komputer/PC, yaitu berfungsi sebagai media yang sangat penting dalam sistem kerja, karena computer digunakan oleh QC, Animator, Editing, MCR dan juga yang bekerja di ruangan kantor.
7. Speaker, yaitu berfungsi untuk mengeluarkan suara.
8. Kamera, yaitu berfungsi untuk mengambil gambar atau video di Studio maupun di lapangan, dan juga digunakan untuk merekam suatu kejadian.
9. Lampu, yaitu berfungsi untuk memberikan cahaya di Studio.
10. Headset, yaitu berfungsi sebagai alat komunikasi antara Produser, Kamera, dan Technical Support dalam acara live.
11. AC, yaitu berfungsi untuk menstabilkan computer agar tidak error, temperature AC di dalam ruangan MCR rata-rata 21-23 C.
12. Antena, yaitu berfungsi untuk memancarkan gelombang in door.
13. Pemancar, yaitu berfungsi untuk memancarkan gelombang atau sebagai pemancar.

sejarah broadcasting

Sejarah Broadcast

Dengan berkembangnya pertelevisian Indonesia sejak tahun 1990 an, dan seturut berkembangnya media informasi khususnya televisi membuat dunia semakin hari semakin ramai dengan beragamnya acara dan informasi yang langsung dapat dinikmati melalui media electronic televisi. Meskipun arus informasi yang mengalir mempunyai dampak positif dan negatif namun hal tersebut tidak bisa dielakan karena perubahan jaman yang sangat dinamis. Keberadaan perkembangan arus informasi, sebenarnya berjalan secara alamiah sesuai perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Berdasarkan Teori Alfin Tofler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave, dijabarkan mengenai siklus peradaban manusia dalam tiga (3) kategori utama, yaitu : 1). Peradaban Pertama : ditandai dengan penemuan-penemuan dibidang pertanian. 2). Peradaban Kedua : ditandai dengan revolusi industri. 3). Peradaban Ketiga : dikembangkannya revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari ketiga peradaban tersebut, peradaban ketiga yang saat ini menjadi sorotan seluruh dunia maupun bangsa Indonesia untuk tetap berperan aktif dan terlibat dalam perkembangan pertelevisian serta dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi khususnya televisi broadcast, hadirnya undang-undang No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran, dimana undang-undang tersebut memberikan peluang dan kesempatan bagi berdirinya stasiun televisi broadcast yang baru. Dalam Undang-Undang penyiaran ini, seperti pada pasal 31 bagian kesembilan tentang Stasiun Penyiaran dan Wilayah Jangkauan Siaran terdapat ayat-ayat yang berbunyi : 1). Lembaga Penyiaran yang menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau jasa penyiaran televisi terdiri atas penyiaran jaringan dan/atau stasiun penyiaran lokal. 2). Lembaga Penyiaran Publik dapat menyelenggarakan siaran dengan sistem stasiun jaringan yang menjangkau seluruh wilayah negara Republik Indonesia. 3). Lembaga Penyiaran Swasta dapat menyelenggarakan siaran melalui sistem jaringan dengan jangkauan terbatas. 4). Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan sistem stasiun jaringan disusun oleh KPI bersama Pemerintah. 5). Stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut. 6). Mayoritas pemilikan modal awal dan pengelolaan stasiun penyiaran lokal diutamakan kepada masyarakat di daerah tempat stasiun lokal itu berada.

Munculnya Undang-Undang penyiaran ini, sekalipun dikatakan telat setelah beberapa stasiun televisi melakukan siarannya, namun perlu diapresiasi secara positif bahwa telah menjadi sebuah regulator bagi pelaksanaan sistem penyiaran stasiun televisi di Indonesia. Hal ini terlihat bahwa sebelum Undang-Undang ini lahir pada tahun 2002, pengoperasian stasiun televisi sejak tahun 1990 seperti Televisi Republik Indonesia (TVRI) hanya dikenal dengan tontonan siaran hiburan dan berita TVRI (dan bukan Penyiaran Publik sesuai PP No. 11 dan No. 13 tahun 2005). Setelah itu sekitar tahun 1994 dunia pertelevisian Indonesia diramaikan dengan hadirnya lima (5) stasiun televisi, antara lain : Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan/Keluarga Indonesia (TPI), Andalan Televisi (ANTEVE), dan Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR), yang kesemuanya telah mengudara (on air) secara Nasional. Kelima stasiun inilah yang kemudian sesuai dengan lahirnya UU No.32 tahun 2002 dikenal dengan nama Lembaga Penyiaran Swasta (bagian kelima pasal 16 ayat 1).

Dengan semakin berkembangnya teknologi pertelevisian di Indonesia, maka lima (5) tahun kemudiantepatnya tahun 1999 melalui Departemen Perhubungan (d/h Departemen Penerangan) dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Penerangan No. 286/SK/Menpen/1999 telah memberikan izin kepada lima (5) perusahaan stasiun Televisi Swasta baru, yaitu : PT. Televisi Transformasi (Trans TV), TV7 ( yang kemudian merger/bergabung dengan Trans TV dan dinamakan Trans7 hingga kini), PT. Global Informasi Bermutu (Global TV), Lativi, dan Mtero TV. Dengan berkembangnya broadcast pertelevisian yang begitu pesat sampai dengan saat ini, terlihat stasiun-stasiun telavisi baik skala Nasional maupun Lokal daerah mengambil peran dan turut meramaikan perkembangan teknologi pertelevisian Indonesia.
sumber:http://broadcast-vera.blogspot.com/2010_01_01_archive.html

cara bekerja broadcasting

Cara Penayangan dan Cara Kerja Televisi

1. Proses Penayangan Televisi
Sebelum tayangan acara televisi disalurkan ke masyarakat terlebih dahulu melalui proses sebagai berikut:
- Kameramen mengambil objek yang akan ditayangkan kemudian ditangkap ke Receiver Repair (perangkat penerima informasi/sinyal )
- Dari Receiver Repair ke MCR
- Dari MCR dihubungkan ke pemancar yang ada di BE Mall setelah itu ke pemancar pusat kemudian disalurkan ke masyarakat.
2. Cara Kerja Airbox
- Di komputer Airbox ambil data jadwal acara, berita, lagu yang akan ditayangkan(karena semua komputer yang ada di MCR sudah di hubungkan ke Airbox).
- Untuk memulai dari awal klik Jump pada acara yang akan ditayangkan,
- Apabila terjadi gangguan maka airbox harus di stop dengan mengklik stop pada toolbar.
3. Cara Menyusun Jadwal Acara
- Jadwal acara di susun terlebih dahulu di komputer Listbox,
- Setelah selesai kemudian di save,
- Di komputer Airbox masuk ke Explore ambil data yang ada di folder Listbox
- Kemudian di Airbox klik Jump untuk ditayangkan.
4. Cara Pengaturan Kamera
- Nyalakan power kamera,
- Atur kamera dari Auto ke Manual,
- Sorot Whiteboard kemudian Zoom in dan Zoom out dari kamera,
- Lalu tekan tombol WB (White Balance) sampai ada gambar airis atau icon ,
- Lalu atur airis sesuai kebutuhan yang diinginkan,
- Lalu atur penempatan kamera sesuai dengan objek yang akan diambil. 
sumber:http://broadcast-vera.blogspot.com/2010/01/cara-penayangan-acara-di-telavisi.html

Link buku cara bekerja broadcasting

Broadcast Sukses

Penulis: Andy Rustam, Kategori: Komunikasi
Broadcast Sukses
Zoom
ISBN: 978-602-225-205-4
Terbit: Desember 2011
Halaman : 266, BW : 266, Warna : 0
Harga: Rp. 52.000,00
Deskripsi:
Buku Broadcast Sukses ini merupakan kompilasi tulisan-tulisan saya yang telah dimuat di web-blog www.broadcastsukses.com. Saya menulis web-blog tersebut dengan tujuan agar pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki selama 27 tahun, dapat dimanfaatkan oleh para broadcaster muda juga masyarakat  pemerhati dan peminat bidang broadcasting.
Tulisan saya ini mengambil inspirasi dari kejadian sehari-hari, dari apa yang kita saksikan atau kita dengar dalam siaran televisi maupun radio kita. Keluhan masyarakat yang seolah-olah tidak mendapat tanggapan berupa perbaikan dari sisi siaran dan produksi siaran dari para penyelenggara siaran, membuat saya berasumsi pola-pikir dan keterampilan para pekerja dan juga pemilik perusahaan penyiaran (broadcasting company) sesungguhnya belum tahu tentang prinsip dasar broadcasting atau mungkin saja berpura-pura tidak tahu tentang hal tersebut karena alasan komersiel semata. Dalam web-blog dan juga buku ini  berisi kritik-kritik yang kadang terasa sinis dan tajam, tapi banyak pula disajikan secara humor dan gamblang. Bagaimanapun juga, tujuannya demi kebaikan masyarakat pada umumnya dan dunia broadcasting di Indonesia pada khususnya.
Dari buku kecil ini, harapan saya akan terjawab pertanyaan yang sering ditanyakan seperti: bagaimana seharusnya seorang penyiar atau presenter? bagaimana perjalanan karier dalam dunia broadcasting? bagaimana agar sebuah iklan yang disiarkan akan dapat effektif?  juga sisi-sisi manajemen bisnis broadcasting, dsb. Dalam edisi pertama ini sengaja telah dipilih artikel-artikel yang menampilkan masalah-masalah yang paling banyak ditemui sehari-hari, yang saya ulas dalam bentuk uraian pendek untuk setiap satu topik cerita. Semoga buku ini dapat menambah pengetahuan kita para broadcasters dan juga bagi masyarakat akan banyak manfaatnya dan semakin tahu, bahwa dunia broadcasting bukanlah hanya bicara tentang menjadi “penyiar” saja.
Harapan saya tidak lain agar dunia usaha penyiaran di Indonesia bisa tumbuh semakin sehat, dengan siaran-siarannya dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.
sumber :http://www.leutikaprio.com/produk/110930/komunikasi/1112367/broadcast_sukses/1104936/andy_rustam

Selasa, 05 Maret 2013

Artikel broadcasting

 artikel tentang telekomunikasi dan multimedia broadcasting

Keterkaitan antara menonton televisi dengan fakta bahwa satu dari enam orang di seluruh dunia memiliki sebuah telepon selular, merupakan potensi yang sangat besar untuk teknologi TV bergerak. Dengan basis pelanggan telepon selular yang besar, para analis di industri telekomunikasi Informa Telecoms dan Media memproyeksikan bahwa lebih dari 210 juta orang di seluruh dunia akan menonton televisi melalui perangkat bergerak pada tahun 2011. Selain itu, kawasan Asia Pasifik akan menjadi pemimpin pasar dalam pengembangan televisi bergerak.

Untuk mendukung agar televisi bergerak menjadi layanan di seluruh dunia, teknologi yang digunakan harus mendukung bisnis model dan ekosistem yang menyediakan insentif komersial. Secara khusus, operator nirkabel saat ini berusaha mencari solusi untuk menghadirkan televisi bergerak tanpa biaya terkait transfer data melalui jaringan bergerak generasi ketiga (3G).

Karenanya, pemain industri terkemuka berinovasi untuk menggunakan teknologi berbasis distribusi penyiaran one-to-many. Salah satu teknologi seperti ini adalah mediaFLO(TM). Tidak seperti jaringan 3G, MediaFLO merupakan standar penyiaran yang mampu menghadirkan video streaming dan audio secara langsung melalui spektrum band 8 mhz.

Sementara itu, berbagai channel atau content aside yang tersedia serta kehadiran layanan televisi bergerak sangat bergantung kepada kualitas audio dan video. Para penonton berharap dapat memperoleh pengalaman yang sama atau lebih baik dibandingkan dengan pengalaman menonton televisi di rumah.

Teknologi seperti DVB-H, DMB, dan DAB-IP juga merefleksikan sebuah jaringan yang menghadirkan layanan penyiaran multimedia. Selain itu, hal lain yang juga penting bagi penyedia layanan penyiaran multimedia adalah model televisi berlanggangan yang didukung oleh paket channel yang beragam dan terdiri dari layanan dasar dan premium yang memungkinkan broadcaster memperoleh keuntungan yang lebih besar bagi konten mereka.

Selain itu, standarisasi juga merupakan route penting di industri. FLO Forum, berusaha untuk menstandarisasi dan menghadirkan teknologi FLO secara global. Dalam periode yang sangat singkat, teknologi FLO telah menjadi referensi dalam ITU-R Recommendations sebagai Multimedia Systems M dan melalui beragam standar yang dipublikasikan oleh TIA TR47.1 Subcommittee termasuk standar untuk FLO air interface (TIA-1099, TIA-1120) dan spesifikasi kinerja minimum terkait (TIA-1102, TIA-1103 dan TIA-1104).

Di Eropa, Qualcomm telah menyelesaikan dua uji coba teknis MediaFLO dengan BSkyB di Inggris. Spektrum secara nyata akan berperan penting dalam peluncuran layanan dan regulator memproyeksikan analogue switchover paling lambat tahun 2012. Sejak saat itu, spektrum UHF akan dibebaskan bagi layanan penyiaran baru. Namun di beberapa pasar, komersialisasi secara nyata dapat terlaksana dalam jangka waktu 18 bulan mendatang, misalnya lelang spektrum L band yang akan diselenggarakan oleh regulator OFCOM di Inggris pada 2008 dan disusul di beberapa wilayah di Eropa.

Sementara itu di Asia, operator KDDI dan Softbank telah mengumumkan komitmen mereka dan secara aktif menjajaki pengembangan jaringan berbasis MediaFLO. KDDI telah membentuk sebuah joint venture dengan Qualcomm untuk menjajaki penggunaan teknologi MediaFLO dan Softbank telah menyatakan untuk membentuk perusahaan perencanaan sendiri. Para pemegang otoritas atas spektrum di Jepang juga secara aktif mengkaji rencana pengembangan pasar ini. Berbagai uji coba MediaFLO juga sedang dilaksanakan di Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan.
Dengan demikian, tahun 2008 akan menjadi tahun yang sangat penting bagi teknologi televisi bergerak, di mana jaringan komersial berkembang dan layanan berlangganan bagi pasar di seluruh dunia ditawarkan melalui jaringan nasional skala besar untuk pertama kalinya. Pasar akan menyerap beragam data terkait bagaimana pelanggan dapat menggunakan layanan televisi bergerak, konten apa yang ditawarkan para broadcaster dan tantangan seperti apa di masa depan. Satu hal yang pasti yaitu teknologi televisi bergerak akan tetap menjadi perdebatan di industri telekomunikasi di masa depan.
sumber :http://ahmadardian05.blogspot.com/2012/03/artikel-tentang-broadcasting.html

Ulasan Tentang Broadcasting

Sekilas Tentang Broadcasting


Tentu Anda sudah mengenal yang namanya televisi, setiap hari Anda pasti menonton video yang ada di televisi Anda. Adakah terbesit keinginan Anda untuk mengetahui bagaimana proses penyiaran televisi yang setiap hari anda tonton?

Asik kali ya.. kalau kita ikut terlibat didalamnya, Na... k'lo pengen tau, Saya akan cerita menurut sepengetahuan dan pengalaman saya.


Broadcasting adalah Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.
Broadcaster : Sebutan bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
Jika kita ingin membuat suatu karya (film , video clip , iklan dll) ada tahapan yang harus dilalui :
1. Pra-Produksi : Suatu proses perencanaan dalam pembuatan suatu program yang dilakukan sebelum produksi dilaksanakan. Yang harus dilakukan pada saat pra-produksi adalah pencarian tema , ide cerita , property , pemain , pembuatan synopsis , treatment , scenario / naskah , storyboard dan breakdown / jadwal shot.
2. Produksi : Suatu proses pelaksanaan shooting yang jadwal , tema , ide cerira , scenario dll sesuai dengan hasil dari pra-produksi.
3. Post-Produksi : Proses akhir setelah Pra-Produksi dan Produksi .Post-Produksi adalah waktu untuk mengedit hasil shooting . Post-Produksi juga proses pentransferan/capture visual dari pita kaset (VHS, SVHS, miniDV, DVcam, BETAcam, dll) ke dalam komputer berupa file (avi, mpeg, dll) dapat menggunakan software AVS Video Converter dan Xilisoft Video Converter (yang sudah saya ketahui) , penyusunan gambar/edit, penambahan audio sebagai backsound, dan penambahan pemanis/asesoris visual(grafis).

Selamat Mencoba..!!!

#by : Icha Mawaddah Febriyana
sumber:  http://ichasiimagicianfreeze.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Pengertian broadcasting

BROADCASTING ITU APA?
Broadcasting secara umum dapat diartikan sebagai siaran atau penyiaran. Di awal tahun 2000-an industri broadcasting mulai berkembang di Indonesia secara signifikan walaupun wadah/peluang untuk orang-orang broadcasting sampai saat ini belum terlalu banyak. Tetapi jangan khawatir Junior Broadcaster Indonesia, Anda-lah tumpuan bangsa ini. Hari ini saja puluhan tv lokal beserta partner bisnisnya yakni PH (Production House) dan Agency mulai banyak berdiri artinya peluang Anda untuk berkarya terbuka lebar. Hari ini pula, menjadikan broadcasting satu bidang ilmu pengetahuan yang sebenarnya bukan hal yang baru tetapi menjadi sesuatu yang sangat baru. Indikasinya adalah ada berbagai kalangan yang tidak mengerti apa itu broadcasting bahkan ketika penulis menanyakan langsung kepada masyarakat umum mereka hanya bengong. Lucunya lagi ada yang berpendapat bahwa broadcasting itu orang-orang yang suka mengadakan casting untuk film, walaupun itu adalah bagian dari tugas seorang broadcaster (sebutan orang yang berkecimpung dibidang broadcasting). Toh, pada akhirnya industri broadcasting menjadi industri yang sangat menjanjikan, sebab broadcasting akan terus berkembang seiring perkembangan zaman.

Sebenarnya manusia sejak dulu telah mengenal apa yang disebut dengan radio dan televisi, tetapi sebagian dari mereka ada yang tidak paham bahwa televise dan radio adalah produk atau sarana utama untuk broadcasting meskipun belakangan seiring berkembangnya zaman internet, HP, TV Wall dan jaringan-jaringan multimedia juga termasuk sarana penyiaran (broadcasting). Artinya batasan broadcasting tidak hanya ada pada radio dan televisi.

BROADCASTING SECARA UMUM
Menurut disiplin ilmu komunikasi, broadcasting adalah cabang dari ilmu komunikasi yang berhubungan dengan penyiaran. Di dalam broadcasting sendiri sebenarnya yang paling dominan dikaji adalah bagaimana membuat konten sebuah siaran mulai dari praproduksi-produksi-pascaproduksi, jadi bukan hanya belajar secara teori saja namun di broadcasting mempelajari praktik bagaimana membuat sebuah tayangan/konten yang menarik dan enak dilihat atau didengar, atau menurut teori ilmu komunikasi, bagaimana pesan yang disampaikan sampai kepada khalayak ramai/umum. Karakteristik broadcasting antara lain: memberi informasi, mendidik dan menghibur.

Broadcasting secara harfiah adalah proses pengiriman sinyal/pesan ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 penjelasan tentang dunia broadcast terbagi menjadi 2 yakni siaran (broadcast: kamus bahasa inggris) dan penyiaran (broadcasting: kamus bahasa inggris) yang masing-masing memiliki definisi sendiri-sendiri.

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. 

SEKILAS BROADCASTING TELEVISI
Gambar televisi pertama muncul pada tahun 1920 di Amerika serikat, sedangkan bentuk pesawat televisi pertama muncul di sebuah pameran New York World’s Fair di tahun 1939 dengan ukuran tv 8 x 10 inch. Sistem televisi elektris sendiri diciptakan oleh Vladimir Katajev Zworykin dan dikembangkan lagi pada tahun 1930 oleh Philo T. Fransworth. Jika dilihat dari sejarahnya dunia broadcast tv yang berkembang pesat tentu memang adalah Negara Amerika dan Negara-negara Eropa sampai hari ini.


Namun munculnya TV swasta di tahun 1990-an di Indonesia membuat kebijakan pemerintah mengenai televisi berubah secara mendasar, dimana monopoli siaran televisi tidak terulang kembali. Kini sejak era siaran tv swasta semarak perkembangan dunia broadcasting tv pun semakin maju terutama di pertelevisian Indonesia yang jika disimpulkan tv di Indonesia terbagi atas empat yakni: Televisi Negara/ Pemerintah, Televisi Swasta, Televisi Komunitas, Televisi Berlangganan. Keempatnya mempunyai potensi untuk berkembang dan menjadi sarana penyampaian informasi, hiburan dan pendidikan. Namun demikian setiap televisi mengadakan siaran dengan berbagai macam jenis program acara baik drama, nondrama dan news. Di tahun 2003 secara serentak tv swasta nasional bermunculan, hal ini tentu membutuhkan program acara yang semakin banyak pula. Nah, pola inilah yang membentuk dituntutnya tenaga-tenaga ahli (kreatif ) yang mampu membuat program acara televisi secara simultan dan kontinu, sebab televisi tanpa program acara tidak akan pernah ada siaran televisi.

Di samping itu televisi memilki karakteristik yang unik antara lain: pesan yang disampaikan untuk khalayak luas, heterogen dan tidak mengenal batas geografis ataupun kultural, bersifat umum, tidak ditujukan untuk pribadi, cepat, selintas, berjalan satu arah, terorganisasi, periodik dan terarah serta mencakup berbagai aspek kehidupan. Dibanding media lain seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya televisi memiliki sifat yang istimewa. Dimana televisi menggabungkan antara media suara (audio) dan gambar (visul), selain itu televisi bisa bersiafat: informatif (information), menghibur (entertainment), mendidik (education), politis (propaganda) atau bahkan gabungan keempatnya. 

[Dari Buku Penulisan Naskah Televisi Format acara Nondrama, News & Sport]
sumber : http://mind8pro.blogspot.com/2012/02/penegrtian-broadcasting-tv.html

Pengalaman Tentang Broadcasting

Kuliah Broadcasting itu Keren Lho…

TIDAK salah untuk memilih jurusan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan tekhnik. Tapi coba kini dipikirkan mau sampai hanya jurusan itu-itu saja yang terbenak dipikiran kita, apa pengetahuan kita masih minim, padahal masih banyak jurusan yang bagus dan berpeluang mendapatkan pekerjaan. Sampai kapan kita seperti itu yang ada kita akan ketinggalan di dunia Globalisasi Informasi dan Kreatifitas.
Broadcasting merupakan salah satu dari Ilmu Komunikasi, tetapi di Broadcasting lebih di tekankan untuk penyiaran Televisi dan Radio. Dari SMA saya senang yang namanya dunia jurnalistik, karena menjadi seorang Jurnalis itu keren, menantang, deg-degan, penuh petualang, dan menggenggam dunia.
Setalah tamat dari SMA saya bertekad untuk kuliah yang berhubungan dengan Ilmu Komunikasi, kebetulan kakak saya kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Dia memberi masukan kepada sebaiknya saya kuliah di Bina Sarana Informatika (BSI)  yang siap kerja. Saya langsung terbang ke Jakarta untuk meraih impian dan cita-cita menjadi seorang broadcaster dengan dukungan penuh oleh orang tua dan kakak-kakak.
Sesampai di Jakarta lalu dia memberi penjelasan serta brosur BSI kepada saya. BSI merupakan perguruan Tinggi swasta kampusnya ada dimana-mana sehingga mahasiswa memilih kampus yang lebih dekat dari tempat tinggalnya. Selain itu BSI mampu untuk terjun langsung ke lapangan kerja yang luas, biaya kuliah yang relatif murah.
BSI yang berbentuk akademik memliki 6 Akademi salah satunya Akademi Komunikasi (akom) yang mempunyai 3 Jurusan yaitu Public Relation (Kehumasan), Broadcasting (Penyiaran), Advertising (Periklanan). Tanpa Berpikir panjang saya memilih jurusan Broadcasting. Kampus BSI 45  terletak di Jalan Salemba Tengah No.45, Jakarta Pusat.
Awal perkuliahan  saya yang masih buta dengan semua mata kuliah di semester 1, seperti Announching, photografi, Pengantar Dunia Penyiaran, Pengantar Ilmu Komunikasi. ilmu Announching pada intinya ilmu terapan tentang bagaimana cara berbicara kepada publik dengan benar dan jelas, bagaimana seorang presenter ketika  kejar deadline berlari-lari agar nafasnya tidak tergganggu dan dapat diliput oleh kameramen dengan maksimal.
Photografi, bagaimana belajar teknik memotert. Dunia Penyiaran belajar apa-apa saja yang ada pada radio dan televisi, mengenal perlengkapan dan alat-alat studio radio dan televise. Kerja dibelakang layar menjadi kameramen, Floor Director, Program Director, Switcerman, Audioman, Editor, Spesial Effect Artist, serta Ilmu komunikasi bagaimana sesungguhnya komunikasi di media itu.
Broadcasting BSI banyak bekerjasama dengan FFTV IKJ karena sebagian Dosen IKJ juga mengajar di Broadcasting BSI. Di perkuliahan broadcasting jarang yang namanya teori sehingga kebanyakan belajar langsung praktek lapangan seperti mendatangi Radio terkemuka Prambos Fm, Kiss Fm, Trans TV, Metro TV, SCTV, Karnos Film dan paling menyenangkan kita belajar tidak pernah per individu tetapi perkelompok, sehingga mahasiswa broadcasting itu harus lincah, banyak bergerak, suka jalan-jalan, kompak, tidak boleh mengeluh, mampu bergaul dan berkomunikasi dengan siapapun. Sehingga dengan mudah mahasiswa sudah terbiasa mengenal dunia penyiaran itu.
Selain itu mengapa saya memilih broadcasting karena jurusan ini anti yang namanya matematika, jadi kalau ada seseorang yang dari awal tidak suka pelajaran matematika, segeralah masuk Jurusan Broadcasting. UTS dan UAS nya pun rata-rata membuat karya bukan bukan berbentuk ujian. Kini berjalannya waktu saya memasuki semester 2,  yang sebelumnya saya sudah banyak memperoleh pengalaman dan pelajaran di bidang radio dan pertelevisian bagaimana kerja di balik layar. Di semester 2 ini saya memasuki mata kuliah penulisan naskah, manajemen produksi, videografi dan tata cahaya, perencanaan program radio  dan televisi, serta etika profesi penyiaran.
Dengan mata kuliah sedemikian rupa, saat ini saya belajar bagaimana buat FTV (Film Televisi), menentukan anggaran, etika penyiaran yang terkait dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), membuat desain produksi, cara menjadi produser,videografi dan tata cahaya di televisi. Serunya kuliah di broadcasting banyak pengalaman, aktif, energi, berkarya tanpa henti. Semoga kelak saya bisa menjadi Broadcaster yang handal. Kuliah di broadcsating itu Keren Lho.(Shashalita Larashati)
 http://www.lintasgayo.com/23790/kuliah-broadcasting-itu-keren-lho.html

Dunia Broadcasting

DUNIA BROADCASTING

Teknologi komunikasi dan informasi telah membawa dampak terhadap dunia penyiaran, termasuk penyiaran di Indonesia saat ini. Penyiaran menyalurkan informasi, perannya semakin strategis, terutama dalam mengembangkan kehidupan demokratis dalampenyaluran aspirasi masyarakat. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat. Selain menjadi sumber informasi, industri penyiaran pun menawarkan beragam sajian hiburan yang menarik. Bahkan industri penyiaran saat ini telah dijadikan kiblat trend dan menjadi bagian dari lifestyle.Perkembangan yang luar biasa dari dunia penyiaran, baik radio maupun televisi, telah memberikan banyak peluang menarik bagi para pelaku yang terlibat di dalamnya. Sehingga tidak heran bila banyak orang yang tertarik untuk berkarier di dunia broadcast ini. Siapapun bisa menjadi Broadcaster. Asalkan ada kemauan yang kuat untuk terus menerus meningkatkan kemampuan diri serta menimba ilmu dari mana saja dan dari siapa saja.
Berikut istilah-istilah yang ada di dalamDunia Broadcast :
  • Akting :Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan.
  • Audio Visual :Sebutan bagi perangkat yang menggunakkan unsur suara dan gambar.
  • Art Director : Sebutan bagi pengarah seni artistik dari sebuah produksi.
  • Asisten Produser : Seseorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
  • Audio Mixing : Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
  • Angle : Sudut pengambilan gambar.
  • Animator : Sebutan bagi seseorang yang beprofesi sebagai pembuat animasi.
  • Audio Effect : Efek suara.
  • Ambience : Suara natural dari objek gambar.
  • Broadcaster : Sebutan bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
  • Background : Latar belakang.
  • Blocking : Penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
  • Bridging scene : Adegan perantara diantara adegan – adegan lainnya.
  • Back Light : Penempatan lampu dasar dari sudut belakang objek.
  • Breakdown Shoot : Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
  • Bumper In : Penanda bahwa program acara TV dimulai kembali setelah iklan komersial.
  • Bumper Out : Penanda bahwa program acara TV akan berhenti sejenak karena iklan komersial.
  • Credit Title : Urutan nama tim produksi dan pendukung acara.
  • Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
  • Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasar tempo.
  • Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial.
  • Cut : Pemotongan gambar.
  • Cutting : Proses pemotongan gambar.
  • Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
  • Clear – Com : Sebutan bagi penggunaan head-set audio yang dihubungkan dengan ruang master control.
  • Channel : Saluran.
  • Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
  • Compotition : Komposisi.
  • Continuity : Kesinambungan.
  • Cross Blocking : Penempatan posisi objek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
  • Crane : Katrol khusus untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah.
  • Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada objek tanpa terlihat.
  • Casting : Proses pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan.
  • Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat.
  • Desain Compugrafis : Rancangan grafis yang digambar melalui tekhnologi komputer.
  • Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan.
  • Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
  • Disc Jokey : Sebutan bagi pembawa acara musik yang menayangkan video Klip.
  • Dissolve : Tekhnik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera.
  • Depth of Field : Area dimana seluruh objek yang diterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara objek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop.
  • Dialogue : Percakapan yang muncul dalam adegan.
  • Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis.
  • Editing : Proses pemotongan gambar.
  • Ending Title : Urutan nama yang dicantumkan pada akhir movie.
  • Engineering : Sebutan bagi pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran.
  • Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar.
  • Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sangat dekat.
  • Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
  • Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh.
  • Floor Director : Seseorang yang bertanggung jawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara, dari master kontrol ke studio produksi.
  • Filter Camera : Filter yang digunakan untuk kamera.
  • Footage : Gambar – gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
  • Hunting Location : Proses pencarian dan penggunaan lokasi terbaik untuk syuting.
  • Headset : Digunakan untuk dapat mendengarkan suara sutradara.
  • Hand held : Tekhnik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod.
  • Image : Simbol yang sesuai objek.
  • Jumping Shot : Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan.
  • Jimmy Jib : Katrol kamera otomatis yang digerakkan dengan remote.
  • Job Description : Deskripsi tentang jenis pekerjaan.
  • Jeda Komersial : Saat penayangan iklan komersial diantara acara televisi.
  • Job Title : Penamaan jabatan pada pekerjaan.
  • Konservatif : Serba teratur, tertib, dan apa adanya.
  • Kreator : Sebutan bagi seseorang yang menciptakan karya kreatif.
  • Lighting : Penataan cahaya.
  • Lighting Effect : Efek dari penataan cahaya.
  • Lensa Wide : Digunakan untuk memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
  • Lensa Super Wide : Digunakan untuk sangat memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
  • Long Shot : Gambar yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.
  • Master Control : Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari berbagai input pada produksi untuk siaran live show maupun recorded.
  • Magazine Show : Rancangan acara dengan format majalah.
  • Main Object : Target pada objek utama.
  • Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak cukup dekat.
  • Medium Shot : Gambar yang diambil dari jarak sedang.
  • Medium Long Shot : Pengambilan gambar dari jarak yang panjang dan jauh.
  • Monitor : Digunakan untuk memantau gambar.
  • Master Video : Video utama berisikan rekaman acara televisi yang siap untuk ditayangkan maupun disimpan.
  • Multi Camera : Sistem dari tata produksi audio visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan sejumlah kamera.
  • Middle Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sedang.
  • Master Shot : Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan saat melakukan editing.
  • Sumber:  http://ughipklsicmultimedia.blogspot.com/2012/08/dunia-broadcasting.html

Info Menarik Wajib Lihat

Ilmu Tentang Broadcasting

Broadcasting, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.
Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi televisi. Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio, presenter televisi dan produser. Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan, khususnya televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.
Jenis-jenis media
Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.
Media dapat digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu media cetak yang terdiri dari koran, majalah, dll, media elektronik terdiri dari televisi dan radio, dan yang masih tidak jelas statusnya yaitu media online dengan perangkat internet.
Media online juga sering disebut ‘media banci’ karena fungsinya sama – sama dapat digolongkan ke dalam dua media sebelumnya, cetak dan elektronik.
Tiga jenis media tadi juga mempunyai kekurangan dan kelebihannya berdasarkan kecepatan, biaya produksi, ketajaman berita, dll. Kelebihan serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:
Media Cetak
Kelebihan (+):
  • Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.

  • Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
Kekurangan (-):
  • Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.

  • Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.

  • Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.

  • Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.

Media Elektronik
Kelebihan (+):
  • Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.

  • Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.(khusus televisi)

  • Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
Kekurangan (-):
  • Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.

Media Online
Kelebihan (+):
  • Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya.

  • Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.

  • Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
Kekurangan (-):
  • Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.

  • Tidak terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bisa menikmati layanan media online
Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki ketiga media di atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi kecepatan. Kecepatan tersebut dapat mengalahkan kedua media lainnya karena audiens sekarang lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi, dan hal itu dimiliki oleh media online.
Melihat hal ini, prospek media online akan sangat unggul dan dapat mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat mengakses internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering digunakan audiens dibanding kedua jenis media lainnya.
Permasalahan yang dihadapi adalah, saat ini media online belum bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Hanya beberapa kalangan tertentu yang bisa mengakses informasi melalui media online ini. Mungkin sekarang sudah lebih maju karena masyarakat lapisan bawah yang selama ini menjadi masyarakat minoritas pengakses media online, jumlahnya sudah meningkat. Namun masih ada kendala lain, yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka, yang hanya bisa mengakses beberapa informasi kecil atau hanya sekedar chatting dan membuka situs jejaring sosial.
Mengenal Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi gelombang elektromagnetik. Cara modulasi merupakan proses perubahan suatu gelombang periodik, biasanya berfrekwensi rendah, sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang merambat lewat ruang udara dan membawa energi.
Karakteristik Radio
Siaran Radio mempunyai sifat khusus atau karakteristik yang perlu dipahami, seperti hanya menyajikan suara, dapat membangun daya khayal, dan yang menjadi unggulan utamanya adalah cepat saat itu juga (real time).. karena dengan mempelajari dan menguasai pengetahuan karakteristik radio inilah program radio dapat dikembangkan secara maksimal.
Karakteristik Siaran Radio yang penting diketahui diantaranya:
-Auditif (konsumsi telinga)
-The Theatre of The Mind (media imaginasi)
-At Once (cepat/segera/seketika)
-Heard Once (didengar sepintas)
-Personal / akrab / individual
-Secondary Medium (teman dalam aktivitas).
-Menembus ruang dan waktu
-Murah / cheap
-Mobile (mudah dibawa/dipindahkan)
-Local (factor kedekatan)
-Media Massa / speaks to millions.
Tahapan Produksi Televisi
Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program televisi.
Berikut merupakan tahapan produksi televisi:
1. Membuat tujuan dari produksi, adalah bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa target penonton, sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.
3. Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.
4. Membuat proposal program, Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule, Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup :
· Orientasi Program
· Kebijakan Program
· Strategi Program
· Sumber Acara
· Pola Acara
· Kriteria Acara
· Pengembangan Program
Untuk menjalankan ke 7 aspek di atas, programming memiliki harus memiliki strategi yakni : Counter Programming, Block Programming, Hammock, Tentoling, dan Stunting.
6. Memilih lokasi, Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memutuskan lokasi di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location manager.
7. Memilih pemeran dan peralatannya, Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan komputer.
8. Memulai latihan dan shooting, tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.
9. Pasca Produksi, Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara aka dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer.
Senam di Broadcast
Broadcaster juga ada senamnya lho? Bisa disebut juga senam artikulasi. Karena seorang broadcaster harus punya artikulasi yang baik. Ini mutlak diperlukan. Bagaimana dia bisa menarik perhatian audience dan arah pembicaraan bisa ditangkap dengan jelas oleh audience, jika dia tidak mempunyai ‘kejelasan bicara’ (artikulasi) yang bagus. Nah! Kita bisa memulainya dengan senam broadcast ini. Sederhana, bisa dilakukan dimana saja tetapi satu yang terpenting, kita melakukan dengan teratur.
Berikut rangkaian kegiatan dari senam broadcast:
1. Lepas semua benda yang bikin ribet, semisal kacamata dll.
2. Lemaskan tangan
3. Taruh tangan di pinggang, lemaskan kepala, kemudian gelengkan kepala dua kalikesamping kanan, terus kesamping kiri. gerakkan sampai hitungan ke 8
4. Tangan tetap di pinggang. Anggukan kepala dua kali ke depan, dua kali ke belakang. Lakukan sampai hitungan ke 8
5. Putar kepala perlahan-lahan sampai hitungan ke 8
6. Tangan di pinggang. Ambil nafas, tahan di perut, kemudian lepaskan dengan membuka mulut selebar-lebarnya serta mengeluarkan suara vokal a. Ulangi hingga 8 kali
7. Tangan di pinggang. Buka mulut, bunyikan vokal a i u e o ulangi sampai 8 kali
8. Angkat kedua tangan ke muka setinggi pundak. Buka telapak tangan. Tegangkan, kemudian julurkan lidah ke bawah, dan mata buat mendelik. Tahan hingga hitungan ke delapan.
9. Angkat tangan ke muka setinggi pundak. Kuncupkan telapak tangan menyerupai paruh burung. Tegangkan. Kemudian kerucutkan mulut kamu sampai ‘mecucu’ setelah itu ekspresikan mata kamu bak seorang ketakutan. (meremkan kayak org ketakutan) tahan hingga hitungan ke 8
 http://sosbud.kompasiana.com/2010/06/16/ilmu-tentang-broadcasting-168945.html


Info-info Broadcasting

Belajar broadcast televisi



Tentu Anda sudah mengenal yang namanya televisi, setiap hari Anda pasti menonton video yang ada di televisi Anda. Adakah terbesit keinginan Anda untuk mengetahui bagaimana proses penyiaran televisi yang setiap hari anda tonton?

Asik kali ya.. kalau kita ikut terlibat didalamnya, Na... k'lo pengen tau, Saya akan cerita menurut sepengetahuan dan pengalaman saya.

Anda tau camera kan? na setelah mereka shoting menyhoting, tu kaset (Mini DV, DVD, VHS, dll) yang sudah merekam gambar selama satu jam diserahkan ke Post produksi untuk di edit.
Tau
istilah editing ngga? editing adalah proses potong memotong video melalui piranti komputer dengan menggunakan program/software editing, seperti; adobe premiere, sony vegas, edius, final cut pro, dll, proses pemasangan backsound musik, pemasangan dubbing suara, pemasangan grafis agar videoitu bisa buaguuuuuuussss...

Naaa... setelah selesai tu proses editing, baru di buat master siar, master siar ini macem-macem lo materinya, ada stasiun televisi yang menggunakan kaset sebaga
i master siarnya, ada juga yang sudah digital, yaitu menggunakan file mpeg, ada juga yang menggunakan file avi.

Setelah selesai pemasteran video, baru ditayangkan deh oleh yang namanya master control sesuai dengan j
adwal acara tersebut.

 

 

 

 

CARA KERJA STASIUN TELEVISI

 http://belajarbroadcast.blogspot.com/

 

gadget

Blogger news

teks kursor

Read more: http://harinfo-blog.blogspot.com/2012/05/cara-mudah-membuat-teks-mengikuti.html#ixzz2MA2UIMgz

Blogroll